Sunday, August 7, 2016

5 Permasalahan Sunrise Mall Mojokerto yang Disembunyikan

Sunrise Mall Mojokerto merupan pertama yang ada di Mojokerto, sunrise mall adalah  hasil kerjasama antara pemerintah  Mojokerto dengan Matahari Departement  Store. Bertempat dijalan Benteng Pancasila  Sunrise Mall dirasa cukup menarik  pengujung yang notabennya adalah  masyarakat Mojokerto. Namun dibalik  kemegahan Sunrise Mall terdapat berbagai  masalah yang tidak diketahui oleh  masyarakat umum, berikut ini Chameleon  Project akan sedikit bercerita tentang Permasalahan yang dialami Sunrise Mall.

1. Biaya Sewa Stand Sunrise Mall
Bagi kalian yang ingin tau biaya sewa stand di sunrise mall adalah Rp 500.000,- per hari di stand kelas biaya, salah satu penyewa stand merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan oleh pemilik sunrise mall dikarenakan masih sepinya pengunjung mengakibatkan kerugian bagi penyewa stand. Untuk stand khusu yang ada dilantai utama Chameleon Project belum menadapatkan informasi.

2. Sunrise Mall akan menutup Car Free Day di Jalan Benteng Pancasila
Manajamen di kompleks Sunrise Mall dan hotel yang ada di Jl Benteng Pancasila khawatir akses pengunjung bakal terganggu, so manajemen Sunrise Mall mengajukan Car Free Day yang diadakan pada hari minggu ditutup. Ujan pedagang kecil yang ada di Car Free Day "Mentang - mentang punya uang menutup acara seenaknya".

3. Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto Menolak Rencana Sunrise Mall
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basuki Rahardjo dengan tegas menolak pengajuan penutupan Car Free Day. bahkan menyarankan Sunrise Mall agar membangun jalan alternatif untuk menuju jalan Empunala.

4. Persaingan Sunrise Mall dengan Pedagang kaki lima (JS)
Beberapa hari sebelum di resmikan Sunrise Mall terjadi perdebatan antara pihak pengembang dengan pihak pedagang kaki lima yang ada disekitar Sunrise Mall. Dilansir dari pihak pengembang bahwa pihak pedagang kaki lima tidak mau disamakan harganya dengan Sunrise Mall. Ujar salah satu pedagang kaki lima "Lah wong barang kita kelas menengah kebawah kok disuruh kasih harga tinggi".

5. Tanah Sunrise Mall Belum Lunas
Dikutip dari beberapa media dan dari tim pencari informasi Chameleon Project (Nama tidak disebutkan untuk keamanan) bahwa 70% tanah dari Sunrise Mall belum dibayar. Pemilik tanah pun menagih kepada pihak Sunrise Mall untuk melunasi tanahnya. Jika tidak para pemilik tanah akan mengajukan banding ke pengadilan.
Lalu bagaimana dengan Komentar kalian mengenai wacana  diatas? Apakah Sunrise Mall akan menjadi solusi hiburan  atau akan menambah permasalahan di Kota Mojokerto?
Kami tunggu komentar kalian.
Chameleon Project.
Load disqus comments

0 comments